Tiktok Membantu Akses Kesehatan Menjadi Lebih Mudah
Dr. Richard Lee dan dr. Yessica Tania merupakan segelintir dokter yang menggunakan platform mereka di TikTok, untuk menghilangkan mitos medis dan mengedukasi pengguna Tiktok tentang masalah-masalah yang sering terjadi di masyarakat. TikTok merupakan aplikasi yang memungkinkan setiap orang untuk mengkomunikasikan semua jenis konten dengan cara baru dan menarik. Mulai dari video lucu, resep makanan, hingga saran medis dapat disampaikan pada aplikasi Tiktok.
Aplikasi Tiktok ini memberikan akses yang sangat mudah untuk melihat, membuat, dan berbagi konten. Video pendek yang diproduksi pada aplikasi ini dapat menarik perhatian audiens, mendorong mereka untuk mengulang ratusan video dalam waktu singkat serta informatif.
Dengan audiens yang besar, pembuatan video yang mudah, dan popularitas yang tinggi, tidak mengherankan jika dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya ikut serta dalam aplikasi ini. Tapi apakah penggunaan aplikasi Tiktok bagi dokter efektif dalam menyampaikan pesan?
Tiktok Menjadi Platform Informasi Kesehatan
Salah satu tujuan dari tenaga kesehatan adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan, dan obat-obatan. Maka, dokter seperti dr. Richard Lee dan dr. Yessica Tania secara aktif berusaha untuk terlibat dengan audiens di Tiktok mengenai masalah medis yang mungkin masih simpang siur di telinga masyarakat.
Hal tersebut sangatlah efektif, sebab menurut Association for Healthcare Social Media, pasien cenderung akan mencari pengetahuan tentang medis di media sosial, membuat tenaga kesehatan harus hadir di media sosial untuk menjadi sumber informasi medis yang akurat. jika tidak, maka akan membuat individu yang tidak terlatih mendistribusikan informasi yang salah. Tenaga kesehatan memiliki kemampuan untuk memperbaiki kesalahan informasi semacam ini, karena tenaga medis dapat mengidentifikasi informasi yang buruk atau salah, lalu menginfokan kepada audiens apa yang sebenarnya.
Melalui TikTok, audiens dapat mudah berinteraksi dengan pembuat konten dengan cara berbagi, menyukai, dan mengomentari video mereka. Sering kali, pembuat konten ini akan merespons interaksi audiens dan mendorong audiens untuk mengunjungi kembali konten mereka berkali-kali.
Dengan interaksi itu, membuat dokter akan semakin mudah untuk menciptakan sense of emotional dan mengetahui audiensnya secara mendalam. Tak hanya itu, dengan berinteraksi di sosial media seperti Tiktok akan membuat audiens merasa mudah mengakses informasi dan bertanya langsung pada tenaga medis khususnya dokter.