Perawatan Lebih Lembut yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari Kerusakan Gigi Anak
Anak-anak cenderung lebih mudah mengalami kerusakan gigi dibanding orang dewasa. Hal itu dikarenakan anak-anak masih belum memahami mana makanan yang dapat merusak gigi mereka dan mana yang tidak.
Oleh sebab itu, sebagai dokter gigi, kita harus lebih waspada dan mengingatkan orang tua dan anak-anak untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan gigi agar terhindar dari gigi rusak. Namun sayangnya, tidak sedikit anak-anak yang mengidahkan nasihat dokter gigi soal menjaga kebersihan gigi dan mulut usai kunjungan.
Lantas, bagaimana perawatan lebih lembut untuk mencegah kerusakan gigi pada anak?
Seperti yang kita ketahui, Dok, kombinasi makanan tinggi karbohidrat dan kurangnya kebersihan mulut pada anak, dapat menyebabkan mereka menderita Early Childhood Caries (ECC). Yaitu suatu bentuk kerusakan gigi yang parah dan dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mulut dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
Beberapa tahun yang lalu, para ilmuwan dari Penn’s School of Dental Medicine menemukan bahwa plak gigi yang menyebabkan ECC terdiri dari spesies bakteri, Streptococcus mutans, dan jamur, CandidSea albicans. Keduanya membentuk simbiosis lengket, yang secara ilmiah dikenal sebagai biofilm, yang menjadi sangat ganas dan sulit dipindahkan dari permukaan gigi.
Sekarang, sebuah studi baru dari kelompok tersebut menawarkan strategi jitu untuk mengganggu biofilm ini dengan menargetkan interaksi ragi-bakteri yang membuat plak ECC yang begitu keras. Beberapa cara dengan melakukan perawatan ECC saat ini yang menggunakan antimikroba yang bisa memiliki efek di luar target dan membahayakan jaringan sehat. Perawatan ini menggunakan enzim khusus untuk ikatan yang ada di antara mikroba.
“Kami pikir ini bisa menjadi cara baru untuk mendekati masalah ECC yang akan mengintervensi interaksi sinergis antara bakteri dan ragi. Perawatan ini menawarkan kita alat lain untuk mengganggu tumbuhnya biofilm yang mematikan ini,? kata Geelsu Hwang, asisten profesor di Pen’s Dental Medicine, seperti yang dikutip Science Daily.
Sebenarnya penelitian ini didasarkan pada temuan dari makalah tahun 2017 oleh penulis yang sama. Sebelumnya mereka menemukan bahwa molekul yang disebut mannan di dinding sel candida terikat erat pada enzim yang disekresikan oleh S. mutans dan glycosyltransferases (Gftb).
Sementara beberapa kasus ECC diobati dengan obat-obatan yang membunuh mikroba secara langsung, berpotensi mengurangi jumlah patogen di mulut, ini tidak selalu efektif memecah biofilm dan dapat memiliki efek di luar target pada mikroba “baik” serta jaringan lunak di rongga mulut.
Untuk lebih mengetahui penelitian tersebut. Berikut link penelitian yang dilakukan oleh Penn’s School of Dental Medicine.